11/27/2010

PENALARAN DEDUKSI DAN PENALARAN INDUKSI

NAMA : SIMON HALOMOAN
KELAS : 5KA16
NPM : 17109026
== PENALARAN DEDUKSI ==
1. silogisme kategorial
Pengertian : Silogisme Katagorik adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan katagorik. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek)
Contoh : kerbau adalah binatang (premis 1). Kambing bukan kerbau (premis 2). Maka; kambing bukan binatang ? Binatang pada konklusi merupakan term negatif sedangkan pada premis 1 bersifat positif
2. Silogisme hipotesis
Pengertian : Silogisme hipotesis yaitu Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Contoh : My : jika tidak ada uang manusia sangat kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya Mn : Uang tidak ada K : jadi, manusia akan kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya
3. Silogisme alternatif
Pengertian : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh : My : Kucing berada di dalam rumah atau di luar rumah Mn : Kucing berada di luar rumah K : Jadi, kucing tidak berada di dalam rumah
4. Entimem
Pengertian : Enthymeme, enthymema (Yunani) berasal dari kata kerja enthymeisthai yang berarti ‘simpan dalam ingatan’
Contoh : Taufik Hidayat adalah seorang pemain bulu tangkis kawakan, karena terpilih mengikuti pertandingan Thomas Cup.
5. Rantai Deduksi
Pengertian : Penalaran yang deduktif dapat berlangsung lebih informal dari entimem. Orang tidak berhenti pada sebuah silogisme saja, tetapi dapat pula berupa merangkaikan beberapa bentuk silogisme yang tertuang dalam bentuk yang informal
Contoh : Semua buah belimbing masam rasanya. (hasil generalisasi) Kali ini saya diberi lagi buah belimbing. Sebab it, buah belimbing ini juga pasti masam rasanya. (deduksi) Saya tidak suka akan buah-buahan yang masam rasanya. (induksi: generalisasi) Ini adalah buah belimbing masam. Sebab it, saya tidak suka buah belimbing ini (deduksi) Saya tidak suka makan apa saja, yang tidak saya senangi (induksi: generalisasi) Saya tidak suka buah ini. Sebab it saya tidak akan memakannya. (deduksi)
== PENALARAN INDUKSI ==
1. Hipotesa dari teori
Pengertian : jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori.
Contoh : Berdasarkan teori Heliosentris dunia itu bulat
2. Analogi
Pengertian : penalaran yang membandingkan dua hal yang memiliki banyak persamaan sifat. Cara ini didasarkan asumsi bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi, maka akan ada persamaan pula dalam bidang/hal lainnya.
Contoh : Sartono sembuh dari pusing kepalanya karena minum obat ini.
3. Hubungan Kausalitas
Pengertian : merupakan perinsip sebab-akibat yang dharuri dan pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.
Contoh : Anak-anak berumur 7 tahun mulai memasuki usia sekolah. Mereka mulai mengembangkan interaksi social dilingkungan tempatnya menimba ilmu. Mereka bergaul dengan teman-teman yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Dengan demikian, berbagai karakter anak mulai terlihat karena proses sosialisasi itu
4. Perbandingan Induksi Dalam Metode Eksposisi
Pengertian : salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Contoh : Mulai tanggal 2 april 1975 harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, diesel, minyak pelumas, dan lain-lainnya dinaikan harganya, karena pemerintah ingin mengurangi subsidinya, dengan harapan supaya ekonomi Indonesia makin wajar. Karena harga bahan baker naik, sudah barang tentu biaya angkutanpun akan naik pula. Jika biaya angkutan naik, harga barang pasti akan ikut naik, karena biaya tambahan untuk transport harus diperhitungkan. Naiknya harga barang akan terasa berat untuk rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang dan jasa harus diimbangi dengan usaha menaikan pendapatan rakyat.

No comments: