10/02/2009

KESENJANGAN SOSIAL PADA SITUS JEJARING SOSIAL “FACEBOOK”

Siapa yang tidak kenal dengan facebook, hampir semua anak muda bahkan orang tua menggunakan situs ini dalam berbagai fungsi sebagai contoh sebagai media komunikasi dengan teman sejawat atau sekedar menampilkan profil di dalam dunia maya. Facebook bisa di kategorikan sebagai generasi kedua dari situs jejaring sosial yang terkenal di Indonesia yang sebelumnya diawali oleh hadirnya friendster, dimana untuk saat ini friendster sudah mulai terkubur oleh facebook yang lebih dinamis. Pada kenyataanya ada banyak situs jejaring sosial lainnya di dunia ini seperti twitter, tagged, myspace, dan lain-lain. Namun yang kita bahas disini hanya facebook.
Facebook diluncurkan pertama kali pada tanggal 4 Februari 2004 oleh Mark Zuckerberg sebagai media untuk saling mengenal bagi para mahasiswa Harvard. Dalam waktu dua minggu setelah diluncurkan, separuh dari semua mahasiswa Harvard telah mendaftar dan memiliki account di Facebook. Tak hanya itu, beberapa kampus lain di sekitar Harvard pun meminta untuk dimasukkan dalam jaringan Facebook. Zuckerberg pun akhirnya meminta bantuan dua temannya untuk membantu mengembangkan Facebook dan memenuhi permintaan kampus-kampus lain untuk bergabung dalam jaringannya. Dalam waktu 4 bulan semenjak diluncurkan, Facebook telah memiliki 30 kampus dalam jaringannya. Dengan kesuksesannya tersebut, Zuckerberg beserta dua orang temannya memutuskan untuk pindah ke Palo Alto dan menyewa apartemen di sana. Setelah beberapa minggu di Palo Alto. Zuckerberg berhasil bertemu dengan Sean Parker (cofounder Napster), dan dari hasil pertemuan tersebut Parker pun setuju pindah ke apartemen Facebook untuk bekerja sama mengembangkan Facebook. Tidak lama setelah itu, Parker berhasil mendapatkan Peter Thiel (cofounder Paypal) sebagai investor pertamanya. Thiel menginvestasikan 500 ribu US Dollar untuk pengembangan Facebook.
Dari sejarah munculnya facebook, Facebook hanya bertujuan sebagai media perkenalan di kalangan mahasiswa dan secara jelas tujuan awal facebook tidak lebih dari media perkenalan yang bersifat positif. Dengan adanya facebook setiap individu dari belahan dunia manapun dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi, sebagai contoh beberapa anggota dari mexico, Amerika Serikat, Inggris, Italia, dan Afrika Selatan bisa berinteraksi dengan anggota facebook di Indonesia. Jelas tergambarkan di dalam facebook semua gaya hidup masing-masing negara yang terciri dari budaya negara masing-masing. Dari kondisi ini Facebook memiliki dampak yang baik untuk dunia komunikasi antar negara dan banyak memprakarsai gagasan-gagasan baru di dalam dunia komunikasi, di Facebook sendiri terdapat group-group yang memiliki member/anggota yang dapat saling berdiskusi mengenai topik-topik atau gagasan-gagasan baru dan facebook memiliki manfaat yang membangun bagi perkembangan pribadi seseorang, facebook juga menawarkan fasilitas iklan gratis pagi anggotanya, jelas-jelas hal ini sangat mendorong para pengusaha khususnya kalangan muda untuk bisa memperkenalkan produk yang mereka jual, fasilitas ini juga sangat membantu mengembangkan jiwa usaha bagi anggota facebook lainnya.
Jika kita lihat dari sisi positif banyak keuntungan yang kita dapat dari facebook akan tetapi banyak sisi buruk dari facebook yang dapat merubah sikap bahkan kepribadian dari anggotanya, jika kita tilik lebih dalam ke masing-masing profil dari anggota facebook akan banyak terdapat informasi-informasi seputar kegiatan si anggota, mulai dari yang paling mendasar seperti nama, alamat, nomor handphone, tempat si anggota bekerja, bahkan hubungan pribadi si anggota. Secara gamblang semua informasi tersebut terpampang dengan jelas di dalam profil si anggota. Facebook juga menyediakan fasilitas “upload” foto yang bisa di organisasikan ke dalam album si anggota dimana hampir semua anggota facebook memiliki koleksi foto pribadinya di dalam profil mereka, facebook sendiri juga menyediakan kolom status dimana si anggota dapat menuliskan status yang pada umumnya berisi ungkapan perasaan, kegiatan, gagasan, atau pernyataan yang mengandung beberapa aspek dan anggota yang lain memiliki hak untuk berkomentar pada status-status para anggota facebook.
Memang cukup baik fasilitas-fasilitas tersebut bagi individu untuk saling bersosialisasi bahkan kita tidak perlu melakukan verifikasi kepada anggota yang lain jika anggota tersebut sedang melakukan kegiatan tertentu karena pada umumnya pada kolom status para anggota telah menyatakan kegiatan apa saja yang dia lakukan pada hari, jam atau bahkan detik tersebut. Namun banyak hal negatif yang dapat tercipta di dalam konteks ini. Sebagai contoh kita dapat ambil dari fasilitas facebook seperti status dan “upload” foto yang dapat menciptakan kesenjangan sosial antar anggota facebook sendiri atau bahkan masyarakat sekitarnya. Di kedua fastilitas itu banyak kesempatan bagi para anggota untuk memaparkan segala sesuatu yang lebih dari pribadinya masing-masing, hal ini dapat dilihat melalui contoh di dalam status yang terdapat suatu pernyataan masing-masing anggota sebagai berikut :
1. Status : Lagi menikmati salju di swedia nih!!!
2. Status : Huff gw baru beli mobil Avanza tapi belom bisa dibawa...
3. Status : Guys besok clubbing yuk, kita kumpul di stadium jam 10 ya...
4. Status : Lagi Jalan2 di Malaysia bareng temen2 gw!
5. Status : Gw jadi kuliah ke London...Besok berangkat bareng bokap...
Dari 5 status di atas memang hanya suatu pernyataan yang biasa atau normal namun jika kita lihat dari sisi sosial status-status tersebut menampilkan suatu kemewahan yang terlalu berlebih, di dalam status-status tersebut banyak mengandung kemegahan diri tanpa melihat reaksi atau keadaan anggota-anggota facebook lainnya yang telah menjadi teman di dalam si anggota facebook yang menulis status, kita menyadari tidak semua anggota facebook dari golongan menegah ke atas dan cukup banyak anggota facebook yang berasal dari golongan menengah ke bawah. Secara jelas ini merupakan kesenjangan sosial yang memang memang tidak terlihat langsung secara secara kasat mata tetapi kita harus melihatnya dengan teliti dari sisi sosial, kita akan lihat contoh yang lain melalui foto-foto yang terdapat di facebook, karena tulisan ini tidak memungkinkan untuk menampilkan foto-foto yang tanpa izin dari para anggota, kita hanya akan menggambarkan foto-foto tersebut dari tulisan saja, kita bisa melihat beberapa foto dari anggota facebook yang menampilkan foto-foto sebagai berikut :
1. Foto ketika si anggota sedang tamasya ke luar negri.
2. Foto ketika si anggota sedang membeli mobil baru.
3. Foto ketika si anggota sedang berkumpul di tempat “clubbing”.
4. Foto ketika si anggota sedang berfoto di tempat-tempat eksklusif.
Kembali secara jelas dari foto-foto tersebut kita bisa melihat suatu kemewahan, kemegahan diri, dan keangkuhan yang bisa menciptkan kesenjangan sosial bagi anggota lainnya. Dari 2 fasilitas tersebut tanpa di sadari kita bisa menciptakan kesenjangan sosial yang memang pada umumnya hanya dianggap sebagai hal biasa tetapi kita harus lebih subyektif dalam memberi penilaian, jika tulisan ini dikatakan idealis memang benar adanya karena hampir semua status atau foto-foto yang ditampilkan di facebook bukan merupakan cerminan budaya Indonesia yang harusnya lebih menampilkan kesederhanaan dan bukan kemewahan ditambah dengan gaya hidup kebarat-baratan, kita seakan-akan kehilangan budaya kita sendiri yang harusnya dapat kita paparkan melalalui situs jejaring sosial sehingga budaya kita dapat di kenal oleh bangsa lain, tidak sepantasnya kita menampilkan suatau kemegahan diri, kemewahan, atau keangkuhan di dalam negara kita yang saat ini masih dalam kategori negara berkembang dan memiliki lebih banyak persentase masyarakat menengah kebawah daripada masyarakat menengah ke atas. Terkadang ada baiknya jika MUI (Majelis Ulama Indonesia) pernah menyatakan bahwa facebook merupakan sesuatu yang Haram, Memang bisa kita anggap benar pernyataan tersebut jika facebook masih dijadikan ajang kemegahan diri yang hasilnya malahan menciptakan kesenjangan sosial dan memperburuk kesenjangan sosial yang saat ini sudah terjadi di dunia nyata.
Sebaiknya kita lebih memperhatikan keadaan masyarakat sekitar sebelum memaparkan suatu pernyataan, sebagai bangsa yang menjunjung tinggi sikap saling menghargai kita harus bisa merealisasikannya dalam situasi apapun, hal ini bisa dianggap suatu keharusan karena dengan adanya sikap saling menghargai segala kesenjangan sosial yang saat ini cukup menjadi sorotan dapat diatasi, Saat ini kesenjangan sosial yang terjadi di dalam masyarakat kita cukup terlihat dengan jelas di dunia nyata tetapi ada baiknya kita tidak berusaha memperkeruhnya dengan melakukan hal yang sama di dunia maya (internet), karena pada zaman ini hampir semua lapisan masyarakat mengenal dunia maya (internet) dengan adanya sosialisasi yang cukup anyar melalui berbagai media. Mari kita bangun sikap saling menghargai di setiap kondisi untuk mencegah terjadinya kesenjangan sosial.

No comments: